Halo SahabatRAIDA, mengingat lokasi Indonesia yang dikelilingi “ring of fire” sehingga rawan terjadi bencana, kalian sering bertanya-tanya gak sih terkait “Bagaimana cara membangun rumah yang tahan bencana alam?”. Nah, kalau kalian punya pertanyaan yang sama, berikut artikel ini cocok banget buat kalian. Yuk, simak apa saja tips nya.
1. Perhatikan lokasi pembuatan rumah
Faktor paling utama yang harus dipertimbangkanndipertimbangkan saat ingin membangun rumah tahan bencana ialah memilih lokasi yang tepat. Hal ini dapat secara signifikan mengurangi risiko dan dampak bencana alam. SahabatRAIDA dapat melakukan riset sejarah daerah tersebut terkait bencana alam seperti banjir, badai, gempa bumi, dan kebakaran hutan.
Hindari membangun rumah di zona banjir, daerah pantai yang rentan terhadap gelombang pasang, wilayah rentan gempa bumi, atau zona kebakaran hutan berisiko tinggi. SahabatRAIDA dapat memilih lokasi yang lebih tinggi yang kurang rentan terhadap banjir atau tanah longsor.
2. Pilih material bangunan yang tahan bencana
Pemilihan bahan bangunan merupakan peran penting dalam membangun rumah tahan bencana. Tentunya SahabatRAIDA dapat tetap mempertahankan sisi estetik rumah sekaligus memilih material bangunan tahan bencana dengan jasa konsultasi arsitektur,
Untuk bahan yang direkomendasikan termasuk beton bertulang, bata, lalu baja. Semua material tersebut membuat integritas struktural yang lebih baik dan tahan terhadap angin, air, dan kerusakan akibat kebakaran. Selain itu, pertimbangkan pula jendela dan pintu tahan benturan yang dapat menahan angin kencang dan serpihan yang terbang selama badai topan dan tornado.
3. Memperkuat desain struktural
Struktur yang dirancang dan diperkuat dengan baik dapat membuat rumah lebih tahan terhadap bencana. Oleh karenanya jasa konsultasi arsitektur rumah menjadi hal yang penting agar SahabatRAIDA dapat membuat rumah kokoh dengan memperhitungkan potensi bahaya.
Terapkan teknik seperti pondasi beton yang diperkuat, konstruksi rangka baja, dan perkuatan yang tepat untuk meningkatkan integritas struktural rumah SahabatRAIDA. Hal ini akan memastikan bahwa rumah Anda dapat menahan kerusakan bencana yang dihasilkan oleh gempa bumi, badai, dan angin kencang.
4. Membuat sistem waterproofing dan drainase
Kerusakan air merupakan konsekuensi umum dari kebanyakan bencana alam. Untuk mengurangi risiko ini, SahabatRAIDA dapat memperhatikan sistem waterproofing dan drainase yang efektif ke dalam desain rumah SahabatRAIDA.
Pasang membran waterproofing berkualitas tinggi di dasar dan dinding untuk mencegah intrusi air selama banjir atau hujan lebat. Pastikan penurunan dan kemiringan yang tepat menjauh dari rumah untuk mengarahkan aliran air menjauh dari dasar. Selain itu, pertimbangkan untuk memasang sistem pompa sumur untuk menghilangkan air berlebih selama banjir.
5. Merancang perlindungan dari angin dan badai
Angin topan dan angin kencang dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada rumah. Oleh karenanya, saat membangun rumah tahan bencana, penting untuk memasukkan langkah-langkah perlindungan dari angin dan badai.
Gunakan jendela dan pintu tahan dampak yang memenuhi standar yang diperlukan untuk zona angin topan. Perkuat sambungan atap ke dinding dengan tali atau klip angin topan. Pilih desain atap hip atau gable yang menawarkan resistensi angin yang lebih baik dibandingkan atap datar. Pastikan struktur outdoor seperti deck, gudang, dan carport terikat dengan kuat untuk mencegahnya menjadi puing yang terbang.
Nah itulah beberapa tips membangun rumah anti bencana, apabila SahabatRAIDA sedang mempertimbangkan untuk membangun rumah kustom dan menginginkan saran ahli sepanjang proses, hubungi SahabatRAIDA. Berinvestasi dalam rumah yang tahan terhadap bencana alam tidak hanya akan melindungi properti SahabatRAIDA tetapi juga memastikan keselamatan dan kesejahteraan orang yang SahabatRAIDA cintai selama masa krisis.