Biaya konstruksi mulai dari
RUMAH NOLSTAGIA Ide rumah nolstagia didapat dari kondisi eksisting bangunan yang memiliki konsep jawa-kolonial. Bangunan ini merupakan rumah lama sehingga sudah banyak nilai kenangan keluarga yang terekam. Konsep tata ruang rumah eksisting mendaptasi tata ruang rumah orang jawa yang meletakkan ruang tamu pada bagian depan dan ruang dapur jauh di belakang. Nuansa kolonial Nampak jelas pada penggunaan material dinding 1 bata (30 cm), pilar utama, serta detail-detail kusen yang tinggi dan lebar. Kedua konsep arsitektur tersebut menyatu dengan baik. Seiring waktu bangunan ini sudah mengalami beberapa kali renovasi oleh pemilik dengan mengubah tata ruang dan renovasi minor. Kebutuhan akan ruang yang semakin besar tidak lagi mampu tertampung pada bangunan 1 lantai. Dengan pertimbangan struktur maka pemilik memutuskan untuk merubuhkan semua bangunan lalu membangun dari awal. Agar tidak menghilangkan kenangan rumah ini arsitek memberikan ide untuk mengambil DNA bangunan dengan menghadirkan kembali detail-detail arsitektur bangunan lama dan tata ruang bangunan lama yang sedikit dimodifikasi. Detail-detail arsitektural yang dimunculkan kembali adalah bentuk kolom utama lingkaran, dinding ruang tamu dengan tebal 1 bata, serta bentuk pintu jendela. Tata ruang bangunan lama pada bagian tertentu seperti tidak memberikan pintu samping langsung ke gang serta mempertahankan sepadan bangunan +/- 1,5 meter sebagai respon kesepakatan informal.
RUMAH NOLSTAGIA Ide rumah nolstagia didapat dari kondisi eksisting bangunan yang memiliki konsep jawa-kolonial. Bangunan ini merupakan rumah lama sehingga sudah banyak nilai kenangan keluarga yang terekam. Konsep tata ruang rumah eksisting mendaptasi tata ruang rumah orang jawa yang meletakkan ruang tamu pada bagian depan dan ruang dapur jauh di belakang. Nuansa kolonial Nampak jelas pada penggunaan material dinding 1 bata (30 cm), pilar utama, serta detail-detail kusen yang tinggi dan lebar. Kedua konsep arsitektur tersebut menyatu dengan baik. Seiring waktu bangunan ini sudah mengalami beberapa kali renovasi oleh pemilik dengan mengubah tata ruang dan renovasi minor. Kebutuhan akan ruang yang semakin besar tidak lagi mampu tertampung pada bangunan 1 lantai. Dengan pertimbangan struktur maka pemilik memutuskan untuk merubuhkan semua bangunan lalu membangun dari awal. Agar tidak menghilangkan kenangan rumah ini arsitek memberikan ide untuk mengambil DNA bangunan dengan menghadirkan kembali detail-detail arsitektur bangunan lama dan tata ruang bangunan lama yang sedikit dimodifikasi. Detail-detail arsitektural yang dimunculkan kembali adalah bentuk kolom utama lingkaran, dinding ruang tamu dengan tebal 1 bata, serta bentuk pintu jendela. Tata ruang bangunan lama pada bagian tertentu seperti tidak memberikan pintu samping langsung ke gang serta mempertahankan sepadan bangunan +/- 1,5 meter sebagai respon kesepakatan informal.
10 Ulasan